Jumat, 14 November 2014

Tips Supaya Kehidupan Pribadi Dan Kehidupan Sosial Seimbang

“Solusi menyikapi dilema kesibukan kegiatan sehari-hari dan kewajiban sosial” itulah tema challenge yang ke - 4. Ini mengingatkan saya tentang saat pelajaran kewarganegaraan saat sekolah. Kodrat manusia yaitu sebagai makluk individu, sebagai makhluk sosial dan sebagai insan politik. Manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia merupakan makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia sebagai makhluk sosial seperti yang dikatakan oleh Aristoteles seorang ahli filsafat asal Yunani mengatakan bahwa manusia sebagai zoon politicon, artinya manusia pada dasarnya selalu ingin berkumpul, bergaul dan dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari orang lain senantiasa selalu membutuhkan orang lain. Manusia sebagai insan politik yaitu manusia dengan negara dan manusia merupakan warga negara sebuah negara.

Saat ini yang akan saya bahas yaitu manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Semakin banyak kegiatan yang harus dilakukan terkadang membuat kita terlena akan kehidupan sosial. Saya akan memberikan tips supaya kehidupan pribadi dan sosial seimbang yaitu:  

Manajemen Waktu

Manajemen waktu yang baik sangat penting, hari senin – jumat sibuk melaksanakan kewajiban untuk bekerja di kantor dari pagi sampai sore bahkan bisa sampai malam. Hari sudah larut saat sudah di rumah sehingga sudah tidak bisa melakukan aktivitas lain karena energi telah terkikis, langsung istirahat walau bagaimana pun mesti memperharikan kondisi kesehatan tubuh.
Hari sabtu dan minggu adalah waktunya untuk menunaikan kewajiban sosial, ya tidak harus kedua hari tersebut bisa pilih salah satunya kalau tidak sabtu ya minggu. Saya lebih suka hari sabtu supaya hari minggu quality time dengan keluarga. Hari minggu lebih enak untuk istirahat di rumah supaya energi terkumpulkan untuk hari senin. Hari sabtu itulah saya gunakan untuk aktivitas sosial. Namun tidak menutup kemungkinan pada hari minggu juga tergantung dari acaranya. Bentuk kegiatan sosial yang bisa dilakukan yaitu: 
  • Ikut acara pengetikan ulang buku untuk buku untuk tunanetra 
  • Ikut acara gerakan peduli lingkungan, gerakan peduli menanam pohon
  • Donor Darah

Aktif
Aktif bukan berarti harus semuanya kegiatan diikuti tetapi aktif disini maksudnya senantiasa untuk ikut berpartisifasi namun tidak over sesuai batas kemampuan saja. Kantor tempat kita bekerja mengadakan kegiatan sosial di luar kegiatan kantor, misalnya kegiatan memberikan santunan kepada panti asuhan. Nah terhadap kegiatan tersebut kita jangan berdiam diri acuh tak acuh namun senantiasa ikut serta terlibat dalam kegiatan seperti ini. Pak RT (Rukun Tetangga) di lingkungan rumah kita akan mengadakan kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kita bisa berkontribusi dalam kegiatan tersebut bisa dengan menyumbang dana semampunya atau jika tidak punya uang bisa juga dengan menyumbangkan tenaga, ikut serta dalam pelaksanaan, misalnya ikut dalam menggalang dana, ikut beres-beres dan bersih-bersih selepas acara tersebut.

Mudah Bergaul
Jangan menunggu ada teman dulu jika mau ikut suatu kegiatan sosial, biasanya apabila kita baru pertama kali ikut suatu kegiatan dan kebetulan belum ada yang kenal suka malu karena tidak ada yang bisa di ajak ngobrol. Alasan ini kerap kali sering terjadi, sebaiknya lebih membiasakan diri untuk mudah bergaul dengan orang banyak, singkirkan perasaan malu, tidak percaya diri atau bahasa bekennya tidak PD, yang harus kita ingat yaitu manfaatnya akan kegiatan sosial yang kita ikuti.

Bergabung Dengan Komunitas
Terlibat dalam aktivitas sosial bisa terlaksana jika kita tahu waktu pelaksnaannya. Menurut saya perlu bergabung dengan suatu komunitas supaya lebih memudahkan untuk mendapatkan informasi. Contohnya saya tahu ada acara pengetikan ulang buku untuk tunanetra dari suatu komunitas, komunitas akan memberikan waktu, tempat pelaksanaan dan cara registrasi untuk ikut acara tersebut. 
 
Membiasakan Berbagi
Gajih yang kita dapat setiap bulan bukan hak kita semuanya, sebagian kecil ada hak orang lain yang kurang beruntung. Setiap sudah gajian membiasakan untuk bersedekah kepada mereka yang kurang beruntuk tidak harus banyak semampunya kita saja. Ada uang jajan lebih bisa kita bersedekah kepada pengamen di angkot atau pengemis. Tidak disangka-sangka kita mendapatkan rejeki contohnya dapat insentif dari kantor atau terpilih menjadi pemenang suatu kompetisi sebaiknya menyisihkan rejeki yang kita dapat untuk orang lain yang kurang beruntung.  
 
Image; Sumber: Google
Kita hidup didunia ingin bahagia bukan, untuk mencapai kebahagian tersebut tentu tidak mudah, kita perlu menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan sosial. Seperti kata Albert Einstein "hidup itu ibarat naik sepeda kalau tidak seimbang ya jatuh...!

7 komentar:

  1. Sepakat! Tips nya keren, saya dapat pencerahan juga disini :D
    Inilah esensi berbagi, lewat tulisan pun sudah berbagi informasi bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar menganalisis kehidupan sehari-hari teh, hehee

      Hapus
  2. Sepakat Ia.. agak susah juga waktu pelaksanaannya, tapi harus memaksa diri :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah mba, awalnya akan susah tapi kalau sudah dilaksanakan mudah-mudahn menjadi terbiasa, amin

      Hapus
  3. harus membiasakan diri untuk aktif dan bergabung dengan komunitas yg aktif, dpt tips yg bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah teh, menurut pengalaman lia informasi kegiatan sosial itu akan lebih mudah didapatkan kalau kita ikut komunitas, karena komunitas biasanya akan ngeshare acara-acara yang akan berlangsung.

      Hapus