Selasa, 11 November 2014

[ Hari Ke-1 ] Payungmu Melindungiku dan Kamulah Pahlawanku


Pertama-tama saya mengucapkan selamat hari pahlawan...!!!. Ini pertama kali ikutan challenge ngeblog, 10 hari pula. Ehm bisa nggak yah...? Saya bisa, wih semangat banget, iyah dong karena dalam rangka hari pahlawan jadi semangatnya pun harus seperti pahlawan-pahlawan yang telah gugur, semangat 45. Bagi saya ikut challenge ini supaya bisa posting setiap hari terutama untuk 10 hari ke depan. Selama ini saya belum pernah posting setiap hari bahkan seminggu sekali pun jarang. Malu juga kalau ngakunya blogger namun nggak pernah update itu sama saja dengan ngakunya punya pacar tapi malam minggu nggak pernah diapelin pacar :'( 

Ngomong-ngomong pahlawan, menurut kamu siapa yang pantas disebut pahlawan...? pahlawan adalah orang yang telah rela mati memperjuangkan kemerdekaan, pahlawan adalah orang yang berjasa untuk nusa bangsa, ya itu adalah pahlawan negara yang disebut juga sebagai pahlawan nasional. Pahlawan saya adalah orang yang berjasa dalam hidup saya, pahlawan saya adalah ibu saya  yang telah melahirkan saya ke dunia ini, Bapak saya yang telah banting tulang bekerja untuk   mencukupi kebutuhan saya. Nah siapa yang anggap kamu pahlawan yang bukan dari anggota keluarga? Untuk yang satu ini sedikit susah-susah gampang jawabnya, temanku  pahlawanku, bosku  pahlawanku atau bahkan pacarku pahlawanku :0 . Saya memiliki versi lain untuk pahlawan saya yang bukan anggota keluarga, yang jelas bukan dari ketiga yang disebutkan diatas, maaf yah pacar kamu bukan pahlawan aku lol . 

Saya mau bercerita dahulu untuk mengungkap pahlawan saya yang bukan dari anggota keluarga,berhubung sekarang saya tinggal di Bogor yang  ngehitst disebut kota hujan. Bogor kota hujan karena setiap hari selalu hujan terutama sore dan malam hari walaupun sedang musim kemarau namun di Bogor tetap ada hujan walau hujannya sebentar. Seperti kata pepatah sedia payung sebelum hujan. Payung di Bogor menjadi barang wajib yang harus dibawa setiap hari saat hendak pergi, mengapa...? karena turun hujannya tidak bisa diprediksi, sekarang panas terik, 1 atau 2 jam lagi bisa tiba-tiba mendung lalu turun hujan. Hujan satu tempat dengan tempat lain berbeda walaupun ditempat yang jaraknya tidak jauh misalnya di stasiun Bogor panas terus pergi ke terminal bisa saja lagi turun hujan.
Saya jarang bawa payung tiap hari kadang lupa atau males karena berat, padahal beratnya tidak seberapa juga mengingat pentingnya payung saat hujan. Rupanya hujan mendatangkan rejeki untuk sebagian orang terutama untuk tukang ojek payung. Tukang ojek payung bertebaran di setiap tempat yang ramai dikunjungi orang. Jadi apabila saya tidak membawa payung sudah ada tukang ojek payung yang menanti. Tukang ojek payung yang sering saya jumpai adalah anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saya pernah berpikir kenapa orang tua anak itu tidak khawatir anaknya sakit setelah ujan-ujanan menjadi ojeg payung? Sekali saya pernah bertanya “dek hujan-hujanan nggak sakit...?” “nggak kak kan sudah biasa” jawabnya. Hal ini berbeda dengan saya yang kehujanan sedikit saja langsung demam. Salut sama anak-anak yang menjadi tukang ojek payung itu, masih kecil sudah bisa melakukan hal mulia mencari uang yang halal dengan jerih payahnya sendiri walaupun mesti menahan kedinginan dibawah derasnya guyuran air hujan. Saya saat berumur seperti anak itu belum bisa mencari uang sendiri, bahkan saat hujan malah seneng-seneng main air. Jadi yang menjadi pahlawan saya selain anggota keluarga adalah tukang ojek payung, karena telah membantu saat lupa membawa payung serta melindungi saya dari guyuran air hujan 8-) .

Ojek Payung; Foto: Google


 Notes: saya tidak punya foto anak yang menjadi tukang ojek payung tersebut, foto diatas diambil dari google.

10 komentar:

  1. kalo aku rajin bawa payung mba lia, jd jarang menggunakan jasa mereka :)

    BalasHapus
  2. Anak-anak bumi, jiwanya sebesar bumi. Hebat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, walaupun mereka kebanyakan anak kecil tapi semangat dan daya tahan tubuhnya bagus. Masih kecil saja begitu, mudah-mudahan saat sudah dewasa mereka menjadi orang sukses, amin...!

      Hapus
  3. Basah kuyup dan gigil nya tubuh tak dirasa, menjemput sesuap halal dan menolong orang-orang yang tak mau terserang demam atau pusing kepala karena derasnya hujan. Pahlawan kecil, semoga terus berada dalam lindungan Nya amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari mulai usia anak-anak sudah bisa menjadi pahlawan untuk diri sendiri (mencari rejeki yang halal) dan orang lain (menolong orang saat hujan), semoga saat dewasa kelak mereka menjadi anak-anak yang bisa menjadi pahlawan juga untuk orang-orang banyak. Semoga Allah selalu melimpahakan rejeki dan kesehatan kepada mereka amin...!

      Hapus
  4. Saya kadang kasihan Mbak, dengan mereka. Kadang mereka tidak menyiapkan jas hujan sehingga mereka basah kuyup karena kehujanan. Saya mikir, semoga mereka nggak sakit nanti. :) Mereka adalah pahlawan buat yang tidak membawa payung, saat2 itulah, mereka betul2 dicari :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah mba riski, banyak kok dari mereka yang tidak memakai jas hujan. Kalau saja lagi pake payungnya, suka saya ajak sepayung berdua tp tetep saja mereka udah basah kuyup.

      Hapus
  5. Aku juga sering make jasa mereka mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dong kalau gitu mba indri,
      salam kenal dari lia mba indri, terima kasih sudah mampir...!

      Hapus