“Making More Health For Family,
Menjadikan keluarga lebih sehat”. Kata yang tepat untuk saya katakan adalah “Making More Health For Me,
Menjadikan menjadikan diri sendiri lebih sehat”. Hal ini disebabkan karena yang
terlibat dalam kegiatan ini hanya saya sendiri.
Saya berasal dari cianjur. Beberapa tahun ini saya kost di bogor,
Tepatnya di daerah Cidangiang. Alasan utama saya untuk kost karena saya kuliah
di IPB bogor dan setelah saya lulus pun saya bekerja di Bogor. Lokasi kost’an
saya jauh dari jalan raya, mungkin kalau diukur jaraknya kurang lebih 1 KM.
Jalan dari dan menuju kost’an, harus melewati jalan menurun dan menanjak yang
curam. Awalnya jujur saja, saya merasa berat dengan kondisi ini, tapi letak
kost’an yang bisa dibilang cukup strategis membuat saya betah dan tidak
terpikir untuk pindah.
Dari dulu,
setiap saya berangkat kuliah saya selalu berjalan kaki. Jangan ditanya
bagaimana rasanya,yang pasti capek sekali. Keringat bercucuran di wajah seperti
orang yang habis cuci muka, baju selalu basah keringat setiap berangkat
melewati tanjakan curam, belum lagi nafas yang ngos-ngosan, kaki pegal linu
“nyut-nyutan”. Sewaktu SMA saya kuat untuk lari pagi sejauh 3 km. Namun
sekarang 1 km saja, saya sudah merasa sulit. Sempat terlintas dalam benak
saya, jika umur 22 tahun saja saya sudah kesulitan seperti ini, apalagi jika
saya sudah tua kelak. Rasa takut jika sudah tua dan penyakitan pun menghantui
saya. Pernah suatu kali saya berjalan-jalan disalah satu mall ternama di
bogor. Seorang sales dari sebuah tempat fitness artis datang menghampiri
mewarkan program fitness.
Dengan harga yang lumayan untuk seorang mahasiswa, fasilitas yang “wah” dan
pastinya personal trainer yang ganteng luar biasa serta janji
mereka untuk bisa membuat saya jadi sehat dan langsing dengan waktu cepat,
sangat menggiurkan. Akhirnya saya tertarik untuk mencoba masuk dan
melihat-lihat kondisi di tempat fitness itu. Benar-benar pemandangan yang luar
biasa, personal trainer yang ganteng bisa jadi penyemangat untuk fitness, fasilitas alat olahraga
yang canggih, mereka juga memberikan bonus tas, handuk dan tempat minum dengan
nama tempat fitness tersebut. Sempat terpikir untuk ikut bergabung dengan
program fitness tersebut,
tapi jika dilihat dari sisi harga promo untuk program fitness yang mereka tawarkan, terlalu besar budget-nya untuk seorang
mahasiswa. lebih baik uangnya dibelikan tiket nonton bioskop, makan barsama
teman, atau untuk membeli keperluan lain. Bukannya saya segan untuk
berolahraga, tetapi saya mencari olahraga yang murah meriah dan pastinya tetap
membuat saya sehat, bukan hanya sehat badan tapi sehat dompet juga.
Akhirnya saya
memutuskan untuk menjadikan kegiatan rutin berangkat kuliah berjalan kaki
melewati jalan menanjak curam dari kost’an saya sebagai olahraga. Kita sering
tidak berolah raga secara teratur dengan alasan waktu maupun biaya. Padahal,
tidak semua olah raga membutuhkan alat khusus atau waktu yang lama, jalan kaki
misalnya. Jalan kaki hanya membutuhkan alas kaki yang nyaman. Olah raga ini
juga tidak memerlukan pakaian khusus, asal sedikit longgar dan terbuat dari
bahan yang ringan, dapat menyerap keringat dan memungkinkan kita bergerak
dengan bebas. Murah meriah, tidak perlu modal besar untuk beli sepatu dan baju fitness, bisa dilakukan
kapanpun saya mau, dan yang pasti sama adalah melatih otot kaki, menghasilkan
keringat dan membuat badan jadi lebih sehat. Anggap saja kondisi jalan yang
curam merupakan media untuk melakukan sprint dalam bentuk sederhananya.
Saya teringat
peribahasa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. selain berangkat kuliah,
saya juga berolahraga tiap pagi dan sambil pulang kuliah. Hal ini sangat
efektif karena pada saat yang bersamaan saya bisa melakukan dua hal yang sangat
berarti.
Sebuah artikel
menyebutkan bahwa:“jalan sehat di pagi hari dapat meningkatkan metabolisme
tubuh, menguatkan kerja otot dan jantung, sehingga membuat tubuh menjadi
rileks, segar, aktif dan berenergi sepanjang hari. Kalori yang dibakar kita
saat berjalan hampir sama dengan kalori yang terbakar saat melakukan jogging. Bahkan jalan kaki
dapat dijadikan cara alternatif untuk menurunkan berat badan. Fakta
mengungkapkan banyak orang mampu menurunkan berat badan sebanyak 9 kg dalam
setahun hanya dengan olahraga jalan sehat di pagi hari
(sumber:http://helath.detik.com)”.
Kebiasaan ini
terus saya lakukan sampai sekarang setelah saya bekerja. Setiap pagi saya
berangkat kerja dengan berjalan kaki dari kost’an sampai ke jalan padjajaran
untuk naik angkot. Setelah turun angkot di PDAM, masih ada jarak sekitar 500
meter lagi untuk sampai ke tempat saya bekerja. Kesempatan jarak 500 meter ini
saya pergunakan kembali untuk berolahraga jalan kaki setiap pagi berangkat
kerja dan setiap sore saat pulang kerja.
Hasilnya,
alhamdulillah sekarang saya merasa badan saya jauh lebih sehat. Saya sudah
bisa mengatur napas alias tidak ngos-ngosan lagi kalau harus berjalan
dengan jarak yang jauh. Keringat yang berlebihan seperti saat pertama
kali melewati jalan curam ini juga bukan jadi penghalang lagi untuk saya.
Aktivitas yang
sekilas terlihat sepele dan biasa saja ini, ternyata memberikan banyak
manfaat. Dikutip dari
sebuah artikel di hdindonesia.com menyebutkan bahwa, dengan berjalan kaki
secara teratur juga diyakini dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjaga
stamina dan meningkatkan energi. Disamping itu, berjalan kaki juga merupakan
salah satu cara untuk mengontrol berat badan. Yang tidak kalah penting lagi,
berjalan kaki dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, diabetes,
tekanan darah tinggi, kanker usus, ketegangan (nervous) dan osteoporosis.
Berjalan kaki di taman sambil menikmati pemandangan alam juga dapat membantu
menenangkan pikiran, memperbaiki mood dan mengurangi depresi.
Dengan kata lain, pejalan kaki, dapat hidup lebih lama.
artikelnya sangat insfiratif ...mau ah jalan kaki d senayan habis lebaran he he
BalasHapus