Jumat, 17 Oktober 2014

Deteksi Dini Kanker Payudara


Jakarta, 3 Oktober 2014 sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah sampai di Hongkong Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat. Sore ini menjadi sangat berkualitas bagi saya karena tujuan saya datang Hongkong Cafe ini bukan untuk nongkrong semata, bukan untuk makan-makan dan bukan pula untuk  hangout bareng teman-teman, namun untuk mengikuti kegiatan nongkrong bareng di Jakarta Goes Pink yang di gelar oleh Garda Medika dan Octobreast yang mengangkat tema “Jakarta Goes Pink – A Breast Cancer Awareness Event”. 

Pada acara ini garda medika menyediakan cek kesehatan gratis yang bertempat di teras belakang. Blogger yang datang diperbolehkan untuk mengecek kadar gula darah, kadar kolestrol dan kolestrol. Hasil cek tersebut ternyata kolestrol saya tinggi huhu... sedih!!! berarti saya harus lebih memperhatikan asupan makanan supaya tetap sehat. 
Hasil cek kesehatan
 Acara dimulai selesai  melaksanakan salat magrib dan dibuka oleh Bapak L.Iwan Pranoto perwakilan dari garda medika, manager communication & event asuransi astra. Beliau mengatakan bahwa “garda medika adalah produk  asuransi kesehatan dari garda oto, asuransi dari astra grup”. Garda medika mengajak kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan tindakan pencegahan sejak dini kanker payudara karena pada bulan oktober diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara sedunia.Garda medika saat ini sudah bisa mengcover layanan asuransi kesehatan mengenai kanker payudara namun masih mencakup corporate belum cakupan pribadi.  
Penyampaian lebih luas mengenai kanker payudara disampaikan oleh dr. Doddy Permadi. Kanker payudara pada umumnya banyak menyerang perempuan oleh karena itu disimbolkan dengan pita pink karena melambangkan feminim, laki-laki  hanya beresiko 1% terkena kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah penderita terbanyak ke 2 didunia sedangkan berdasarkan tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan kematian nomor 5 terbesar didunia. Kanker payudara di Indonesia dengan jumlah angka kejadian 26/100.000.
Salah satu cara untuk menekan penderita kanker payudara yaitu dengan melakukan pencegahan sejak dini kanker payudara. Bentuk pencegahannya bisa dengan periksa payudara sendiri, kebanyakan memeriksakan payudara sendiri masih merupakan hal yang tabu, karena merasa dirinya sehat dan tidak ada keluhan apa-apa. Namun tidak ada salahnya apabila kita sebagai perempuan untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudra sendiri, seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Pada umumnya kanker payudara tidak ada tanda secara fisik, tidak terasa namun ada benjolan yang tidak hilang setelah beberapa bulan di payudara, lama kelamaan membesar, kulit sekitar payudara bersisik, keluar cairan yang bukan asi  dari payudara dan biasanya kondisi seperti itu  sudah memasuki stadium tinggi. Stadium ini sangat menentukan terapi yang akan dilakukan supaya stadium semakin besar dan bisa cepat ditangani. 
Berikut adalah hal yang harus dilakukan untuk pencegahan dini kanker payudara diantaranya: 
  • Periksa payudara ke dokter bagian onkolog di rumah sakit. Onkolog merupakan dokter yang mempelajari bidang onkologi. Onkologi adalah sub bidang medis yang mempelajari dan merawat kanker.  Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan secara rutin dimulai saat usia 20-an dan 30-an. Jika ada tanda-tanda atau gejala yang dirasakan atau dilihat sekitar payudara harus segera dilaporkan setiap perubahannya kepada dokter  jangan disembunyikan supaya dapat ditangani dengan cepat untuk menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan. Waktu pemeriksaan sebaiknya 1 minggu sebelum haid karena kalau setelah haid biasanya payudara terasa sakit. Jika divonis terkena kanker payudara sebaiknya melakukan  second opinion dengan dokter lain untuk lebih memastikan keakuratan hasilnya.  
  • Lakukan Ultrasonografi (USG). Ada pertanyaan dari audience, jika saat USG terdeteksi ada kista payudara lalu sudah diobati apa yang harus dilakukan...? dr Doddy Permana menyarankan jika sebelumnya sudah terdeteksi ada kista sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara rutin, untuk menghindari kista tersebut tumbuh lagi.
  • Biopsi cara pasti untuk menentukan kanker. Kanker  jinak atau ganas, kanker jinak bisanya tidak terlalu keras, rasa nyeri tidak berpindah sedangkan kanker ganas berupa benjolan keras dan lama kelaman membesar. Biopsi jaringan adalah pengambilan potongan kecil jaringan tubuh untuk diperiksa dibawah mikroskop oleh dokter.
  • Lakukan pemeriksaan mammography tahunan pada usia 40 atau lebih supaya terhindar dari resiko tinggi. Mammography adalah mengenal secara dini kegananasan kanker payudara dengan proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv).
  • Sebaiknya memperbanyak serat, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan.
  • Menjaga berat badan
  • Tidak mengkonsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Perbanyak aktivitas dalam sehari minimal 45 menit
Hidup sehat tidak menjamin akan terbebas dari kanker payudara oleh karena perlu dilakukan pemeriksaan payudara untuk mendeteksi dini kanker payudara supaya tahu cara pencegahannya. Seandainya terdiagnosa kanker sebaiknya tidak usah malu dan menyembunyikan dari semua orang  karena kanker bukanlah akhir dari segalanya. Pada acara ini hadir Mba Henny Risakota dan Mba Shanty Persada, survivor breast cancer berbagi cerita kanker payudara. Mba Henny seorang wanita karier saat periksa payudara ke dokter divonis kanker payudara stadium 3.
Menurut Mba Henny positif kanker payudara bukan sebuah akhir dari segalanya karena masih banyak jalan menuju kesembuhan. Mba Shanti menuturkan wanita merupakan pondasi bagi sebuah keluarga oleh karena itu harus bisa bertahan hidup demi anak dan keluarga. Selain dengan melakukan pengobatan medis kanker payudara, beliau juga melakukan terapi sendiri untuk dirinya sendiri seperti dengan selalu berpikiran positif dan yakin bahwa penyakit kanker payudara merupakan sebuah ujian dari Tuhan yang harus dilewati dan pasti akan sembuh. Asuransi kesehatan sangat penting sebagai investasi kesehatan, seperti yang dialami oleh Mba Henny Risakota beliau sangat terbantu pengobatan kanker payudara karena dicover oleh asuransi sedangkan Mba Shanti biaya pengobatan kanker payudara tidak dicover oleh asuransi sehingga menelan biaya fantastis harus habis 2 mobil. Kesadaran akan asuransi kesehatan kadang terabaikan padahal asuransi kesehatan merupakan bentuk kepedulian kita dalam menjaga kesehatan tubuh supaya mendapatkan pengobatan yang optimal jika sakit. 
Mba Shanti (kiri), Mba Henny (tengah) dan dr. Doddy Permadi (kanan)
Kepedulian Mba Shanty Persada kepada penderita kanker payudara diapresiasi dengan mendirikan lovepink bersama sahabatnya Mba Madelina. Lovepink ini merupakan gerakan sosial untuk para perempuan penderita kanker payudara dalam melewati masa tersulit seperti, masa pengobatan, perawatan dan penyembuhan. Lovepink memiliki dengan tagline share, love, care. Setiap tahun anggota lovepink bertambah itu artinya setiap tahunnya penderita kanker payudara bertambah. Mulai sekarang sebaiknya lebih memperhatikan kondisi kesehatan, tidak ada salahnya jika sekarang melakukan pemeriksaan payudara, seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. 

3 komentar:

  1. Nice post.
    memang bulan ini banyak sekali yang memberitakan tentang tema ini.. semoga semakin banyak yang aware ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah mba. Mari kita jaga kesehatan dengan belajar untuk hidup sehat.

      Hapus
  2. terimkasih banyak, pembahasan yang bermanfaat

    BalasHapus