Sabtu, 22 September 2012

Surpriseeee....!!!!


Surpriseeeee…!!!, kali ini surprise yang aku terima dari keluargaku berbeda dari biasanya, jika biasanya aku menerima surprise dari keluarga jika aku ulang tahun atau aku rengking 1 di sekolah. Namun kali ini tidak keduanya, waktu itu aku kelas 3 SMA dan sudah detik-detik mau Ujian Nasional, sekolahku mengumumkan siapa saja yang ingin ikut PMDK ke perguruan tinggi...??? Saat ada pengumuman itu aku masih cuek-cuek saja karena aku masih bimbang dalam memilih universitas dan jurusan. Namun jelang beberapa hari setelah itu ada sosialisasi dari beberapa perguruan tinggi ke sekolah. Sosialisasi tersebut dilaksanan oleh alumni sekolah yang sedang menempuh kuliah di perguruan tinggi tersebut.
                                     
“Assalamuailakum” sapa kakak yang memakai jas almamater biru dongker itu kepada kami semua. “waalaikumsalam” jawab kami secara serempak. Yah, ternyata kakak-kakak itu adalah kakak kelas kami yang sedang kuliah di IPB (Institut Pertanian Bogor) sebut saja namanya Kak Aisyah dan Kak Joffa. Mereka memperkenalkan IPB dan jurusan-jurusan favourite kepada kami, Kak Aisyah dan Kak Joffa mengambil jurusan kehutanan mendengar penjelasan mereka aku semakin tertarik untuk kuliah di IPB dan ingin juga mengambil jurusan kehutan juga. Keinginan itu masih aku simpan dalam hati saja, karena aku tahu ini pasti tidak mungkin karena Bapak menginginkan aku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia UPI supaya nantinya kelak menjadi guru sama seperti Bapak. Hari itu pun berakhir, beberapa hari aku tidak terlalu semangat seperti biasanya karena aku masih kepikiran tentang ingin kuliah di IPB dan mencoba ikut PMDK.

Hari ini adalah hari kamis dan besok hari jumat adalah penutupan pendaftaran PMDK. Aku masih bimbang dan tidak berani untuk mengutarakan kepada orang tua tentang keinginan kuliah di IPB ini. Entah itu ada suntikan keberanian darimana, aku semakin yakin untuk memilih IPB sebagai tempat aku mencari ilmu di bangku kuliah. Aku bertekad ingin mendaftar PMDK ke IPB. Semaleman secara sembunyi-sembunyi aku mengumpulkan beberapa persyaratannya dan aku berangkat pagi-pagi ke rumah nenek untuk meminjam uang untuk mendaftar PMDK, waktu itu bayar administrasinya sebesar RP 150.000,00 aku menceritakan kepada nenek tentang keinginan ini dan meminta untuk merahasiahkannya dari mamah dan Bapak. Aku janji akan mengembalikan uang tersebut dengan mengumpulkan uang jajan setiap harinya. Akhirnya nenek tidak keberatan untuk meminjamkan aku uang.

Jam Pelajaran pertama aku tidak ikut berlajar, aku izin pada guru yang bersangkutan karena sedang mengumpulkan persyaratan mengikuti PMDK di ruang Bimbingan Konseling (BK) dengan teman-teman yang lain. Pengiriman berkas PMDK akan dikirimkan secara kolektif dari sekolah dan pembayaran uang administrasi pun akan dikordinir oleh sekolah. Namun pengumumannya akan dikirim ke sekolah dan ke alamat rumah.

Selang sebulan dari pengiriman berkas PMDK, tiba-tiba sepulang sekolah Mamah menyodorkan amplop besar bewarna cokelat. Itu adalah surat balasan dari IPB bahwa aku di terima PMDK. Luar biasa senangnya, namun masih ada ketakutan aku, Bapak tidak mengizinkan aku untuk kuliah disana. Sebulan setelah surat tersebut datang aku harus sudah registrasi kembali dan jika dalam waktu tersebut tidak registrasi maka aku dinggap gugur. Minggu terakhir registrasi aku belum mendapatkan izin dari Bapak. Hingga sempat aku putus asa dan sedih. Namun disamping itu aku pun sudah mau daftar SPMB dengan memilih UPI seperti keinginan Bapak.

Hari kedua terakhir registrasi tiba-tiba keajaiban datang entah darimana, mamah menyuruh ke kantor pos untuk mengirimkan formulir registrasi dan setelah itu mengajak ke Bank untuk mentrasfer uang bangunan untuk aku kuliah di IPB. Senang campur kaget mewarnai perasaan aku, seketika aku mencium Mamah tanda perasaan gembira. “Sana berterima kasihlah sama Bapak, karena Bapak telah mengalah dan menuruti kenginanmu Nak” minta mamah padaku. “baiklah” jawab aku. Aku menunggu-nunggu bapak pulang dari Sekolah tempat Bapak mengajar untuk mengucapkan terima kasih banyak Bapak telah mengizinkan aku sekolah di IPB.

“Assalamuilakum” kata Bapak sebagai tanda bahwa Bapak telah datang. Aku menyambut bapak dengan sumringah dan memeluk Bapak mengucapkan terima kasih. Esok harinya aku pergi ke Bogor ditemani dengan kakak ipar untuk mencari kosan. Sepulangnya dari Bogor, di rumah rame dan banyak sodara-sodara serta mamah membuat nasi kuning, aku heran dan bertanya-tanya ada acara apa…????. “mah, ada acara apa…???” tanyaku, “entar malam mau ada acara syukuran, pengajian sekeluarga saja dan tetangga yang dekat rumah”. Bapak mengahampiri aku yang sedang melihat mamah sedang merapikan kue-kue. “Nak, bapak sama mamah sengaja membuat acara syukuran ini untuk kamu, karena kamu berhasil keterima PMDK di IPB” ucap bapak pada aku.

Mendengar ucapan Bapak itu acara syukuran ini adalah kado terindah untuk aku. Sungguh SURPRISEEEEE, senangnya luar biasa. Sudah dapat izin dari Bapak saja untuk kuliah di IPB sebenarnya sudh cukup untuk aku. Eh ini diadakan syukuran, berarti akan banyak doa yang mengalir yang akan mengantarkanku pergi kuliah ke Bogor.

Itulah kilasan cerita aku saat mendapatkan kejutan terbaik dari
Mamah dan Bapak.

Postingan ini diikut sertakan dalam “BLOGGING QUIZ MAZDA IIMS 2012”

4 komentar: