“Solusi menyikapi dilema kesibukan kegiatan
sehari-hari dan kewajiban sosial” itulah tema challenge yang ke - 4. Ini mengingatkan saya tentang saat pelajaran
kewarganegaraan saat sekolah. Kodrat manusia yaitu sebagai makluk individu, sebagai
makhluk sosial dan sebagai insan politik. Manusia sebagai makhluk individu
yaitu manusia merupakan makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia sebagai makhluk
sosial seperti yang dikatakan oleh Aristoteles seorang ahli filsafat asal
Yunani mengatakan bahwa manusia sebagai zoon
politicon, artinya manusia pada dasarnya selalu ingin berkumpul, bergaul
dan dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari orang lain senantiasa selalu
membutuhkan orang lain. Manusia sebagai insan politik yaitu
manusia dengan negara dan manusia merupakan warga negara sebuah negara.
Saat ini yang akan saya bahas yaitu
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Semakin banyak kegiatan yang harus
dilakukan terkadang membuat kita terlena akan kehidupan sosial. Saya akan
memberikan tips supaya kehidupan pribadi dan sosial seimbang yaitu:
Manajemen
Waktu
Manajemen
waktu yang baik sangat penting, hari senin – jumat sibuk melaksanakan kewajiban
untuk bekerja di kantor dari pagi sampai sore bahkan bisa sampai malam. Hari sudah
larut saat sudah di rumah sehingga sudah tidak bisa melakukan aktivitas lain
karena energi telah terkikis, langsung istirahat walau bagaimana pun mesti
memperharikan kondisi kesehatan tubuh.
Hari sabtu dan minggu adalah waktunya
untuk menunaikan kewajiban sosial, ya tidak harus kedua hari tersebut bisa
pilih salah satunya kalau tidak sabtu ya minggu. Saya lebih suka hari sabtu
supaya hari minggu quality time dengan
keluarga. Hari minggu lebih enak untuk istirahat di rumah supaya energi
terkumpulkan untuk hari senin. Hari sabtu itulah saya gunakan untuk aktivitas
sosial. Namun tidak menutup kemungkinan pada hari minggu juga tergantung dari
acaranya. Bentuk kegiatan sosial yang bisa dilakukan yaitu:
- Ikut acara pengetikan ulang buku untuk buku untuk tunanetra
- Ikut acara gerakan peduli lingkungan, gerakan peduli menanam pohon
- Donor Darah
Aktif
Aktif bukan berarti harus semuanya
kegiatan diikuti tetapi aktif disini maksudnya senantiasa untuk ikut
berpartisifasi namun tidak over
sesuai batas kemampuan saja. Kantor tempat kita bekerja mengadakan kegiatan
sosial di luar kegiatan kantor, misalnya kegiatan memberikan santunan kepada
panti asuhan. Nah terhadap kegiatan tersebut kita jangan berdiam diri acuh tak
acuh namun senantiasa ikut serta terlibat dalam kegiatan seperti ini. Pak RT
(Rukun Tetangga) di lingkungan rumah kita akan mengadakan kegiatan memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW. Kita bisa berkontribusi dalam kegiatan tersebut bisa
dengan menyumbang dana semampunya atau jika tidak punya uang bisa juga dengan
menyumbangkan tenaga, ikut serta dalam pelaksanaan, misalnya ikut dalam
menggalang dana, ikut beres-beres dan bersih-bersih selepas acara tersebut.
Mudah
Bergaul
Jangan menunggu ada teman dulu jika mau
ikut suatu kegiatan sosial, biasanya apabila kita baru pertama kali ikut suatu
kegiatan dan kebetulan belum ada yang kenal suka malu karena tidak ada yang
bisa di ajak ngobrol. Alasan ini kerap kali sering terjadi, sebaiknya lebih
membiasakan diri untuk mudah bergaul dengan orang banyak, singkirkan perasaan
malu, tidak percaya diri atau bahasa bekennya tidak PD, yang harus kita ingat
yaitu manfaatnya akan kegiatan sosial yang kita ikuti.
Bergabung
Dengan Komunitas
Terlibat dalam aktivitas sosial bisa
terlaksana jika kita tahu waktu pelaksnaannya. Menurut saya perlu bergabung
dengan suatu komunitas supaya lebih memudahkan untuk mendapatkan informasi.
Contohnya saya tahu ada acara pengetikan ulang buku untuk tunanetra dari suatu
komunitas, komunitas akan memberikan waktu, tempat pelaksanaan dan cara
registrasi untuk ikut acara tersebut.
Membiasakan
Berbagi
Gajih yang kita dapat setiap bulan bukan
hak kita semuanya, sebagian kecil ada hak orang lain yang kurang beruntung.
Setiap sudah gajian membiasakan untuk bersedekah kepada mereka yang kurang
beruntuk tidak harus banyak semampunya kita saja. Ada uang jajan lebih bisa
kita bersedekah kepada pengamen di angkot atau pengemis. Tidak disangka-sangka
kita mendapatkan rejeki contohnya dapat insentif dari kantor atau terpilih
menjadi pemenang suatu kompetisi sebaiknya menyisihkan rejeki yang kita dapat
untuk orang lain yang kurang beruntung.
Image; Sumber: Google |
Kita hidup didunia ingin bahagia bukan,
untuk mencapai kebahagian tersebut tentu tidak mudah, kita perlu menyeimbangkan antara kehidupan
pribadi dan kehidupan sosial. Seperti kata Albert Einstein "hidup itu ibarat naik sepeda kalau tidak seimbang ya jatuh...!
Sepakat! Tips nya keren, saya dapat pencerahan juga disini :D
BalasHapusInilah esensi berbagi, lewat tulisan pun sudah berbagi informasi bermanfaat :)
Belajar menganalisis kehidupan sehari-hari teh, hehee
HapusSepakat Ia.. agak susah juga waktu pelaksanaannya, tapi harus memaksa diri :).
BalasHapusiyah mba, awalnya akan susah tapi kalau sudah dilaksanakan mudah-mudahn menjadi terbiasa, amin
Hapusharus membiasakan diri untuk aktif dan bergabung dengan komunitas yg aktif, dpt tips yg bermanfaat :)
BalasHapusiyah teh, menurut pengalaman lia informasi kegiatan sosial itu akan lebih mudah didapatkan kalau kita ikut komunitas, karena komunitas biasanya akan ngeshare acara-acara yang akan berlangsung.
Hapusthanks tipsnya ya Ia :)
BalasHapus