Selasa, 27 Maret 2012

Batik 3M


 Kapan anda pertama mengenal yang namanya batik…???
Kapan pula anda memakai yang  namanya batik…???
Kapan pula pertama kali anda melestarikan batik…???



Sebenarnya aku baru sadar sekarang, ternyata aku pertama mengenal batik sejak TPA dahulu karena waktu TPA baju seragam yang dipakai  untuk kemejanya yaitu batik. Namun namanya juga masih kecil tidak mengerti akan maksud dari seragam baju tersebut. Adanya seragam batik di lingkungan sekolah berlanjut sampai aku kuliah. Sepertinya agak sedikit janggal  untuk didengar kok kuliah ada seragam...???. Jadi waktu kuliah dahulu saat semester 5 ada mata kuliah namanya kuliah lapang, acaranya mengunjungi beberapa Balai Besar milik Pemerintah dan beberapa Perusahaan yang berkaitan dengan kimia. Saat kuliah lapang tersebut agar terlihat kompak maka kami sepakat  memilih batik sebagai seragam pada  acara kunjungan tersebut. Selain itu ada juga sejumlah kantor-kantor yang mewajibkan adanya hari batik yang mewajibkan semua karyawannya untuk memakai pakaian batik pada hari tertentu. Pilihan batik sebagai pakaian seragam menurut aku merupakan hal yang sangat baik  untuk dilakukan  karena mencerminkan ikut mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.  
  
Awalnya aku mengetahui batik hanya sebagai pakaian yang dipakai pada acara formal saja. Pengganti kemeja formal berdasi dan jas untuk laki-laki dan gaun untuk perempuan saat menghadiri acara resmi. Sekitar tahun 2008, kalau aku tidak salah mengingatnya batik mulai lebih variatif modelnya sehingga yang awalnya untuk acara resmi, sekarang telah ada inovasi baru model-model pakaian batik yang lebih uptodate untuk anak muda. Pakaian batik bisa dipakai casual bila dipadupadankan dengan celana jeans sehingga sekarang baju batik sering dipakai untuk berpergian pada acara non formal juga. 



Batik begitu familiar  namun sedikit yang tahu cara membuatnya, termasuk aku yang tidak tahu cara membuat batik. Sampai suatu hari sepulang kuliah aku mampir ke sebuah mall dengan alasan melepas kepenatan dan ternyata di mall tersebut sedang berlangsung pameran batik. Ehhhh… ada satu stand yang membuat aku tertarik yaitu stand yang menggelar cara membuat batik. Disitu kita bisa mencoba membuat batik dengan canting pada sehelai kain pendek yang telah disediakan. Aku dan teman-teman antusias untuk mencoba membuat batik tersebut, ternyata membuat batik tidaklah semudah yang dibayangkan. Membuat batik selain memerlukan keahlian juga memerlukan kesabaran dan ketelatenan. 


Keahlian untuk membuat batik dikalangan anak muda sepertinya sangatlah minim sekali. Namun adanya inovasi untuk membuat kursus membatik di daerah yogyakarta sangat membantu dalam upaya menjaga warisan budaya leluhur. Menurut aku upaya pelestarian warisan budaya leluhur ini dapat dilakukan di mulai dari dunia pendidikan, sehingga tidak hanya menerapkan aturan untuk memakai baju batik di sekolah. Namun bisa pula dijadikan sebagai salah satu bab dalam pelajaran kesenian daerah. Selain itu bisa juga dengan menjadikan belajar batik sebagai salah satu kegiatan ekstrakulikuler bidang kesenian. Mengenalkan warisan budaya leluhur dimulai sejak dini merupakan langkah yang positif untuk diterapkan kepada generasi muda, supaya bisa menjungjung tinggi kebudaayan warisan leluhur dan menanamkan rasa bangga saat memakai batik dan lebih mencintai batik sebagai warisan budaya leluhur.  

Ehmmmm… Apakah teman-teman semua sudah bisa menjawab atas makna dari batik 3M seperti yang tertulis pada judul posting di atas…??? atau masih bertanya-tanya tentang makna dari batik 3M tersebut. Yah bila masih berpikir, tidak usah dipikirkan terus karena aku tidak mau membuat teman-teman semua memikirkan aku hehee…. Maksud dari batik 3M tersebut yaitu Batik (Mengenal, Mempelajari dan Melestarikan). Mengenal karena kita semua dikenalkan dengan batik sejak kecil tanpa kita sadari  lalu penasaran untuk Mempelajari dan yang terakhir dituntut harus melestarikannya sebagai warisan bidaya leluhur.  




10 komentar:

  1. nice share mba'...
    100% batik harus dilestarikan...apalagi batik kampungku(pekalongan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz, ayo kita pakai batik
      wahhh, orang pekalongan tok, bisa membuat batik dong...??? hehee

      Hapus
  2. every day i loph batik...yuhuuu...

    slm knl ya buu n sukses bwt kontes'nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. cinta batik, cinta warisan budaya leluhur dan cinta indonesia.

      salam kenal balik Bu
      mksh doanya,

      Hapus
  3. batik itu adeeeemmm kalo di pake.. jadinya enak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain adem, batik tuch unik saja coraknya, motif batik terkadang mengandung sejarah, mencintai batik berarti mencintai sejarah budaya leluhur dan pastinya cinta indonesia pula

      Hapus
  4. yang aku tahu membatik itu butuh kesabaran ekstra, dan mengerjakannya pun harus dengan cinta, ya kan mbak? pengen deh bisa belajar mbatik suatu hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mba, kalau memiliki rasa cinta pada batik pasti sesulit apapun bisa dan mampu untuk belajar membuat batiknya.

      hahahaaa, aku juga tidak bisa mba, waktu tuch cuman belajar sedikit saja.

      Hapus
  5. wah seru tuh mbak belajar membatik, mau dung ajarin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seruuu sich mba, tapi aku juga tidak sampai bisa
      Ayo mba mencoba belajar batik

      Hapus