Tak disngka
Tak diduga
Tak dikira
Senin pagi tadi (260312) sepertinya
menjadi senin yang buruk yang aku lalui. Aku mengatakan seperti itu karena ada
sedikit kisruh kecil dengan seorang teman yang biasanya akrab, namun berubah
dingin hanya gara-gara adanya sedikit perdebatan. Yah… sebut saja teman itu
adalah Mimi.
Ada apa lagi sich dengan Mimi…???
(bukannya pada posting sebelumnya menulis pula tentang Mimi). Pagi tadi Mimi
marah dan kesel sampai dia tidak mau ngomong sampai siang hari. Mimi kesel
dengan bicara agak sedikit jutek dan berbeda dengan biasanya. Aku yang
sehari-harinya dekat dengan Mimi pastinya sudah mengetahui saat mimi lagi
marah, saat mimi lagi kesel, saat mimi lagi bete, saat mimi lagi sedih bahkan
saat mimi senang pun aku tahu itu, karena mimik rona wahah Mimi yang ekspresif,
sehingga aku bisa membaca rona yang tergaris pada wajahnya.
Ya Allah maavkan aku jika tadi aku
sempat terhanyut emosi dengan sikap Mimi tadi dengan membalas sikap dingin
Mimi. Aku tahu seharusnya aku yang mengalah. Namun ternyata aku pun masih
bersikekeh dengan keinginan dan sikap ketidakenakan aku kepada orang lain. Ya
Allah, apakah tadi aku terlalu menjaga citra diri dengan berusaha memegang
janji kepada teman…??? Sehingga aku terhanyut dengan mengabaikan Mimi yang
konon aku tahu bahwa kebersamaan aku dengan Mimi hanya tinggal menghitung jari.
Siang hari sepertinya saat-saat paling
jahat yang aku lakukan tadi. Aku pergi makan siang dengan seorang teman namun
tidak ada kehadiran Mimi. Kita makan siang berada pada tempat yang berbeda, aku
yang tidak tahu akan keberadaan Mimi makan siang dimana…???. Saat aku pergi
untuk makan siang pun Mimi sudah tidak tampak lagi di ruangannya. Pesan singkat
yang aku kirimkan pun dihiraukan olehnya seperti semilir angin saja. Namun itu cukup
membuat aku tidak tenang, berarti sebagai pertanda kalau Mimi benar-benar
marah. Kali ini adalah kali keduanya aku berdebat soal meja makan dengan Mimi,
namun kali ini adalah perdebatannya lumayan sengit sampai adu bersikap dingin.
Kekesalan Mimi pun mulai meluntur saat
Mimi membuka Blog dan Mimi membaca postingan aku sebelumnya, bisa di baca disini. Saat itu aku yang sedang mengobrol dengan teh rina (aku anggap sebagai
konsultan blog), Mimi menghampiri aku dan menyinggung soal postingan aku di
blog. Aku cuman senyum-senyum tersipu malu hehee… aku cuman bilang iyah aku
menulis tentang dirinya. Kembalinya Mimi ke ruanganya tidak lama kemudian, aku
menyusul dirinya dan meminta maav kepadanya dan suasana pun sudah kembali
mencair. Perdamaian Kami ditandai dengan cantelan tangan heheee… Kami berdua
mungkin seperti anak kecil yang masih menganut paham jika berantem tidak boleh
lama-lama dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Aku bersykur pada Allah karena
kami berantem hanya berlansung 5 jam saja dari pukul 09.30- 14.30 WIB.
About
me last afternoon
Mimi seandainya mimi tahu tadi siang
kejadiannya bagaimana…??? mungkin Mimi akan tertawa terbahak-bahak seperti
biasanya tertawa Mimi yang berada di bawah alam sadar sampai suaranya terdengar
ke parkiran. Mimi tadi siang aku makan tidak pakai nasi, cuman soto saja karena
makanpun tadi tidak tenang, mungkin jiwa memang ada di tempat soto namun
pikiran tidak ada di situ. Padahal mimi tahu kan sebelumnya, aku tidak pernah
makan soto tidak pakai nasi, karena tentunya aku tidak akan kenyang. Perut
tidak kenyang tentunya akan membuat gelisah dan rungsing pula.
*(rungsing adalah bahasa sunda artinya
kesel).
perut kenyang
Hati tidak tenang
“tidak” masih teriang
For Mimi
Jika maav hanyalah sebuah ucapan bukan
suatu tidakan, sepertinya percuma saja meminta maav. Namun rasanya tidak tenang
pula jika tidak minta maav, karena sudah hukum alamnya yang salah harus minta
maav dan yang diminta maav pun harus memberi maav hehee…
Maav
yah Mi, jika tadi siang telah berubah menjadi yang antagonis dan apatis. Sekali
lagi maav
Aku tahu mungkin kisruh memilih meja
makan ini akan aku sulit temui lagi dikemudian hari. Hal semacam ini yang akan
sangat-sangat dikangenin dikemudian hari kelak, jika sang waktu memang telah
tiba untuk menjemput Mimi ke Ibukota.
hehehe... alhamdulillah kalian udah baikan
BalasHapusseneng deh dengarnya... :D
iyah... aku udah baikan karena mimi baca tulisan aku tentang "berusada dan Berdoa (Aku belajar dari Mimi)" kita langsung cantelan tangan, kadang kelakuan kami memang suka seperti bocah heheee...
Hapusmksh telah mampir ke rumah aku