Seharusnya aku
posting ini tepat tanggal 08 September 2012, namun ada berbagai alasan yang
membuat hal ini bisa delay, ya
sudahlah, sebenarnya aku dah terlebih dahulu menulisnya dalam pinky book, akan
tetapi baru sekarang bisa diposting.
08 September
2012
Tanggal ini
adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, selama ± 1,5 bulan. Pagi iti
tepatnya hari sabtu, dimana semua orang-orang bisa tidur pulas dan bangun
siang. Status jejaring sosial mereka “Happy Weekend”. Namun ada yang berbedadengan
aku. Aku dilanda perasaan takut, gugup dan entahlah aku tidak bisa
menggambarkannya secara jelas. Pagi itu aku akan melaksanakan test CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil). Ada perasaan senang dan terharu yang menemani test CPNS
tersebut, karena aku melangkahkan kaki pergi diiringi oleh doa banyak orang.
Doa yang terlontar tidak henti-hentinya dari kedua orang tua, sahabat dan
teman. Subhanalloh, aku sangat bahagia yang tak bisa dibandingkan dengan
apapun.
Semalem
(22:53) atau tepatnya jumat malam mimi mengirinkan pesan via BBM (Blackberry
Messanger) yang isinya:
“Belajar
jangan bergadang yah”, karena kebetulan saat itu status BBM aku yaitu #Belajar.
“ Besok
bangunj pagi, setelah shalat subuh coba tarik napas di depan jendela sambil
berkata dalam hati” “ini hari terbaikku” dan semua soal ujian pasti bisa…” buat
afirmasi jeng” .
Sabtu 080912
(07:03) BBm dari mimi lagi
“Good
Luck
ujiannya yah jeng…”
Selain dari
mimi banyak lagi yang mengirimkan ucapan dan doa. Ucapan yang sampai via SMS
salah satunya dari siti adawiah (euceu)
Sabtu
(06:30)
‘Semangat yah
uajiannya”
Singkat, tiga
kata yang aku baca itu membuat aku larut dalam bahagia dan terharu biru. Selain
itu ada beberapa yang nge tweet untuk memberikan ucapan dan doa untuk aku. Saat
gyue akan memasuki gedung tempat ujian ada sedikit ciut nyali ini karena
melihat orang yang banyak, sedangkan quota penerimaannya hanya sedikit. Namun
perasaan takut ini harus aku lawan sendiri, jangan sampai ketakutan ini
menggerogoti saat aku sedang menyelesaikan soal demi soalnya. Saat itu yang aku
pegang teguh yaitu bahwa aku harus yakin dan bisa serta mampu untuk melewatinya
sendiri. Nomor ujian menentukan posisi duduk, saat aku sudah tahu lokasi duduk,
aku menghela napas panjang-panjang, sambil berkata “ini hari yang aku tunggu
telah tiba dan sekarang aku sudah berdiri di sini, berarti seluruh usaha aku
harus aku tuntaskan dengan menjawab soal demi soalnya, dan aku harus
mengerahkan semua kemampuan aku di sini”. Pandangan ini kembali memebawa paa
lamunan dan menatap tingginya langit-langit gedung dan orang-orang yang berada
di depan dan disekeliling. Aku ingat pesan mamah harus banyak berdoa. Duduk
diam dan berdoa.
Ada sedekit
tragedi yang menimpa aku saat itu, sesaat setelah mengisi data diri pada lembar
jawaban soal. Aku baru tahu kalau pensil yang aku pakai ternyata bukan pensil
2B seperti yang tertera pada peraturannya melainkan memakai pensil HB. Panik
sempat terjadi, karena tidak ada pensil dan mau pergi keluar untuk membeli
pensil pun rasanya sudah tidak ada waktu dan aku tidak tahu disana toko
peralatan tulis letaknya dimana dan sudah buka atau belum…???? Allahamdulilah
Puji Syukur Allah SWT ada orang baik berhati malaikat yang meminjamkan aku
pensil 2B. Kepanikan ini pun terobati, aku bersyukur banget diberi kesadaran
salah memakai pensil diawal-awal saat ujian belum dimulai dan saat ujian belum
berakhir. Aku tidak bisa membayangkan jika aku baru sadar disaat ujian sedang
berlangsung atau saat ujian telah selesai… mungkin semua perjuangan aku dari
awal hanya sia-sia pupus sudah karena tidak memakai pensil 2B. Katanya kalau
pensil bukan 2B itu tidak akan terbaca oleh komputer, karena lembar jawaban
yang kita tulis itu akan diperiksa oleh komputer.
250 soal
berhasil aku selesaikan tept waktu, namun benar atau tidak jawaban yang aku
pilih, aku juga tidak tahu pasti. Namun aku telah berusaha semaksil mungkin
sekarang tinggal menunggu hasilnya yang akan diumumkan 2 minggu lagi. Aku hanya
bisa pasrah saat ini, aku berharap bisa dapat CPNS tersebut, namun tidak mau
terlalu berharap juga sih karena takut kecewa. Apapun hasilnya itu adalah yang
terbaik untuk aku. Terbaik menurut aku belum tentu terbail menurut Allah. Aku
yakin Allah akan memebri yang terbaik untuk aku.
Doa aku pada
Allah
“Ya Allah jika
aku memang yang terbaik bekerja sebagai CPNS maka mudahkanlah jalan ini, namun
jika CPNS bukan yang terbaik untuk aku maka tunjukanlah dimana tempat kerja
terbaik untuk aku itu.”
Apapun
hasilnya aku akan terima dengan ikhlas karena aku sudah melakukan hal yang
terbaik, sisanya tinggal pasrah saja.
Dear mamah,
bapak, mimi dan teman-teman
Mungkin hanya
ucapan terima kasih yang bisa aku ucapkan. Namun sesungguhnya bagi aku
dukungannya sangat berarti dan berkat doa semuanya pun aku mampu untuk melewati
ujian tersebut.
Dear Bapak
Pak, berkat
bapak aku bisa berani untuk berusaha keluar dari “comfort Zone” ini, karena
bapak PNS, maka bapak adalah cermin teladan untuk aku ikuti. Bapak yang selalu
mengajarkan aku untuk bisa mandiri, Allhamdulilah saat menuju tempat ujian aku
tidak perlu diantar orang tua seperti orang lain. Bagi teman-teman mungkin ini
adalah hal yang biasa namun ini sangat luar biasa untuk aku.
Ada sedikit
cerita lain
Karena aku
tidak menegtahui lokasu tempat ujian maka aku mengikuti saran yang yang Bapak
untuk datang ke lokasi sebelumnya supaya saat hari “H” tidak kesiangan. 07.30
WIB harus sudah berkumpul dan ini adalah waktu yang cukup dan bahkan terlalu
pagi untuk aku tempuh dari Bogor ke Ibukota. Berkat petunjuk yang diberikan
teman untuk sampai ke lokasi tersebut, akhirnya 070912 aku memutuskan untuk
mendatangi nlokasi tersebut sampai aku berdiri beberapa menit di depan
gedungnya, sambil menatap dan beristirahat sejenak dan sedikit menarik napas
npanjang tanda lega karena telah ketemu lokasi tersebut. Tidak jauh dari aku
berdiri, ada seorang bapak-bapak yang berdiri lalu aku hampiri dan aku bertanya
untuk memastikannya . aku menegur bapak itu “permisi, maaf pak, mau nanya
apakah benar ini adalah gedung… untuk tes CPNS besok…??? “ tanyakau pada bapak
itu. Bapak itu tersenyum lebar pula seperti ada garis bahagia pada rona
wajahnya. “Benar, tada saya sudah nanya
langsung ke security yang berjaga di dalam gedung itu…!!!” jawab bapak tadi.
Sambil menunjukan tangannya pada security itu. Bapak itu berkata: “saya juga
sama neng, lagi nyari lokasi buat anak saya besok ujian”. Bapak itu bicara
dengan nada senang dan bangga.
Aku hanya bisa
mengelus dada saat itu, dalam hati “Allhamdulilah aku tidak sampai harus
merepotkan orang tua untuk hal ini, orang tua cukup memberikan aku doa saja”.
Aku pun bicara dalam hati dengan nada bangga pula.
Hal ini aku
ceritakan pada mimi dengan mengirimkan BBM, mimi membalas BBM itu
Membanggakan punyak bapak qy gtu…
Bangga juga punya bapak qy papahku…
Lhoo…??? Hahaha…
Bener
banget apa yang mimi katakan, aku juga bangga bisa sendiri mencari lokasi,
namun walaupun bapak tidak mengantarkan aku namun aku tetap bangga pada bapak.
Bangga punya bapak qy bapaku
Bangga punya mamah qy mamahku
Love you all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar