Sabtu, 22 September 2012

Remider 080912


Seharusnya aku posting ini tepat tanggal 08 September 2012, namun ada berbagai alasan yang membuat hal ini bisa delay, ya sudahlah, sebenarnya aku dah terlebih dahulu menulisnya dalam pinky book, akan tetapi baru sekarang bisa diposting.
08 September 2012
                                             
Tanggal ini adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, selama ± 1,5 bulan. Pagi iti tepatnya hari sabtu, dimana semua orang-orang bisa tidur pulas dan bangun siang. Status jejaring sosial mereka “Happy Weekend”. Namun ada yang berbedadengan aku. Aku dilanda perasaan takut, gugup dan entahlah aku tidak bisa menggambarkannya secara jelas. Pagi itu aku akan melaksanakan test CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Ada perasaan senang dan terharu yang menemani test CPNS tersebut, karena aku melangkahkan kaki pergi diiringi oleh doa banyak orang. Doa yang terlontar tidak henti-hentinya dari kedua orang tua, sahabat dan teman. Subhanalloh, aku sangat bahagia yang tak bisa dibandingkan dengan apapun.

Semalem (22:53) atau tepatnya jumat malam mimi mengirinkan pesan via BBM (Blackberry Messanger) yang isinya:
“Belajar jangan bergadang yah”, karena kebetulan saat itu status BBM aku yaitu #Belajar.
“ Besok bangunj pagi, setelah shalat subuh coba tarik napas di depan jendela sambil berkata dalam hati” “ini hari terbaikku” dan semua soal ujian pasti bisa…” buat afirmasi jeng” .

Sabtu 080912 (07:03) BBm dari mimi lagi
“Good Luck ujiannya yah jeng…”

Selain dari mimi banyak lagi yang mengirimkan ucapan dan doa. Ucapan yang sampai via SMS salah satunya dari siti adawiah (euceu)
Sabtu (06:30)
‘Semangat yah uajiannya”

Singkat, tiga kata yang aku baca itu membuat aku larut dalam bahagia dan terharu biru. Selain itu ada beberapa yang nge tweet untuk memberikan ucapan dan doa untuk aku. Saat gyue akan memasuki gedung tempat ujian ada sedikit ciut nyali ini karena melihat orang yang banyak, sedangkan quota penerimaannya hanya sedikit. Namun perasaan takut ini harus aku lawan sendiri, jangan sampai ketakutan ini menggerogoti saat aku sedang menyelesaikan soal demi soalnya. Saat itu yang aku pegang teguh yaitu bahwa aku harus yakin dan bisa serta mampu untuk melewatinya sendiri. Nomor ujian menentukan posisi duduk, saat aku sudah tahu lokasi duduk, aku menghela napas panjang-panjang, sambil berkata “ini hari yang aku tunggu telah tiba dan sekarang aku sudah berdiri di sini, berarti seluruh usaha aku harus aku tuntaskan dengan menjawab soal demi soalnya, dan aku harus mengerahkan semua kemampuan aku di sini”. Pandangan ini kembali memebawa paa lamunan dan menatap tingginya langit-langit gedung dan orang-orang yang berada di depan dan disekeliling. Aku ingat pesan mamah harus banyak berdoa. Duduk diam dan berdoa.

Ada sedekit tragedi yang menimpa aku saat itu, sesaat setelah mengisi data diri pada lembar jawaban soal. Aku baru tahu kalau pensil yang aku pakai ternyata bukan pensil 2B seperti yang tertera pada peraturannya melainkan memakai pensil HB. Panik sempat terjadi, karena tidak ada pensil dan mau pergi keluar untuk membeli pensil pun rasanya sudah tidak ada waktu dan aku tidak tahu disana toko peralatan tulis letaknya dimana dan sudah buka atau belum…???? Allahamdulilah Puji Syukur Allah SWT ada orang baik berhati malaikat yang meminjamkan aku pensil 2B. Kepanikan ini pun terobati, aku bersyukur banget diberi kesadaran salah memakai pensil diawal-awal saat ujian belum dimulai dan saat ujian belum berakhir. Aku tidak bisa membayangkan jika aku baru sadar disaat ujian sedang berlangsung atau saat ujian telah selesai… mungkin semua perjuangan aku dari awal hanya sia-sia pupus sudah karena tidak memakai pensil 2B. Katanya kalau pensil bukan 2B itu tidak akan terbaca oleh komputer, karena lembar jawaban yang kita tulis itu akan diperiksa oleh komputer.

250 soal berhasil aku selesaikan tept waktu, namun benar atau tidak jawaban yang aku pilih, aku juga tidak tahu pasti. Namun aku telah berusaha semaksil mungkin sekarang tinggal menunggu hasilnya yang akan diumumkan 2 minggu lagi. Aku hanya bisa pasrah saat ini, aku berharap bisa dapat CPNS tersebut, namun tidak mau terlalu berharap juga sih karena takut kecewa. Apapun hasilnya itu adalah yang terbaik untuk aku. Terbaik menurut aku belum tentu terbail menurut Allah. Aku yakin Allah akan memebri yang terbaik untuk aku.

Doa aku pada Allah
“Ya Allah jika aku memang yang terbaik bekerja sebagai CPNS maka mudahkanlah jalan ini, namun jika CPNS bukan yang terbaik untuk aku maka tunjukanlah dimana tempat kerja terbaik untuk aku itu.”

Apapun hasilnya aku akan terima dengan ikhlas karena aku sudah melakukan hal yang terbaik, sisanya tinggal pasrah saja.

Dear mamah, bapak, mimi dan teman-teman
Mungkin hanya ucapan terima kasih yang bisa aku ucapkan. Namun sesungguhnya bagi aku dukungannya sangat berarti dan berkat doa semuanya pun aku mampu untuk melewati ujian tersebut.

Dear Bapak
Pak, berkat bapak aku bisa berani untuk berusaha keluar dari “comfort Zone” ini, karena bapak PNS, maka bapak adalah cermin teladan untuk aku ikuti. Bapak yang selalu mengajarkan aku untuk bisa mandiri, Allhamdulilah saat menuju tempat ujian aku tidak perlu diantar orang tua seperti orang lain. Bagi teman-teman mungkin ini adalah hal yang biasa namun ini sangat luar biasa untuk aku.

Ada sedikit cerita lain
Karena aku tidak menegtahui lokasu tempat ujian maka aku mengikuti saran yang yang Bapak untuk datang ke lokasi sebelumnya supaya saat hari “H” tidak kesiangan. 07.30 WIB harus sudah berkumpul dan ini adalah waktu yang cukup dan bahkan terlalu pagi untuk aku tempuh dari Bogor ke Ibukota. Berkat petunjuk yang diberikan teman untuk sampai ke lokasi tersebut, akhirnya 070912 aku memutuskan untuk mendatangi nlokasi tersebut sampai aku berdiri beberapa menit di depan gedungnya, sambil menatap dan beristirahat sejenak dan sedikit menarik napas npanjang tanda lega karena telah ketemu lokasi tersebut. Tidak jauh dari aku berdiri, ada seorang bapak-bapak yang berdiri lalu aku hampiri dan aku bertanya untuk memastikannya . aku menegur bapak itu “permisi, maaf pak, mau nanya apakah benar ini adalah gedung… untuk tes CPNS besok…??? “ tanyakau pada bapak itu. Bapak itu tersenyum lebar pula seperti ada garis bahagia pada rona wajahnya.  “Benar, tada saya sudah nanya langsung ke security yang berjaga di dalam gedung itu…!!!” jawab bapak tadi. Sambil menunjukan tangannya pada security itu. Bapak itu berkata: “saya juga sama neng, lagi nyari lokasi buat anak saya besok ujian”. Bapak itu bicara dengan nada senang dan bangga.

Aku hanya bisa mengelus dada saat itu, dalam hati “Allhamdulilah aku tidak sampai harus merepotkan orang tua untuk hal ini, orang tua cukup memberikan aku doa saja”. Aku pun bicara dalam hati dengan nada bangga pula.

Hal ini aku ceritakan pada mimi dengan mengirimkan BBM, mimi membalas BBM itu

Membanggakan punyak bapak qy gtu…
Bangga juga punya bapak qy papahku…
Lhoo…??? Hahaha…

Bener banget apa yang mimi katakan, aku juga bangga bisa sendiri mencari lokasi, namun walaupun bapak tidak mengantarkan aku namun aku tetap bangga pada bapak.

Bangga punya bapak qy bapaku
Bangga punya mamah qy mamahku
Love you all



Tidak ada komentar:

Posting Komentar