Jakarta,
3 Oktober 2014 sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah sampai di Hongkong Cafe, Sarinah,
Jakarta Pusat. Sore ini menjadi sangat berkualitas bagi saya karena tujuan saya
datang Hongkong Cafe ini bukan untuk nongkrong semata, bukan untuk makan-makan
dan bukan pula untuk hangout bareng teman-teman, namun untuk
mengikuti kegiatan nongkrong bareng di Jakarta Goes Pink yang di gelar oleh Garda Medika dan Octobreast yang mengangkat tema “Jakarta
Goes Pink – A Breast Cancer Awareness Event”.
Pada
acara ini garda medika menyediakan cek kesehatan gratis yang bertempat di teras
belakang. Blogger yang datang diperbolehkan untuk mengecek kadar gula darah,
kadar kolestrol dan kolestrol. Hasil cek tersebut ternyata kolestrol saya
tinggi huhu... sedih!!! berarti saya harus lebih memperhatikan asupan makanan
supaya tetap sehat.
Acara
dimulai selesai melaksanakan salat
magrib dan dibuka oleh Bapak L.Iwan Pranoto perwakilan dari garda medika, manager communication & event
asuransi astra. Beliau mengatakan bahwa “garda medika adalah produk asuransi kesehatan dari garda oto, asuransi
dari astra grup”. Garda medika mengajak kepada masyarakat untuk lebih
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan tindakan pencegahan sejak
dini kanker payudara karena pada bulan oktober diperingati sebagai bulan
kesadaran kanker payudara sedunia.Garda medika saat ini sudah bisa mengcover
layanan asuransi kesehatan mengenai kanker payudara namun masih mencakup corporate belum cakupan pribadi.
Hasil cek kesehatan |
Penyampaian
lebih luas mengenai kanker payudara disampaikan oleh dr. Doddy Permadi. Kanker
payudara pada umumnya banyak menyerang perempuan oleh karena itu disimbolkan
dengan pita pink karena melambangkan feminim, laki-laki hanya beresiko 1% terkena kanker payudara.
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah penderita terbanyak ke 2
didunia sedangkan berdasarkan tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan
kematian nomor 5 terbesar didunia. Kanker payudara di Indonesia dengan jumlah
angka kejadian 26/100.000.
Salah
satu cara untuk menekan penderita kanker payudara yaitu dengan melakukan
pencegahan sejak dini kanker payudara. Bentuk pencegahannya bisa dengan periksa
payudara sendiri, kebanyakan memeriksakan payudara sendiri masih merupakan hal
yang tabu, karena merasa dirinya sehat dan tidak ada keluhan apa-apa. Namun
tidak ada salahnya apabila kita sebagai perempuan untuk lebih peduli terhadap
kesehatan payudra sendiri, seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada
mengobati. Pada umumnya kanker payudara tidak ada tanda secara fisik, tidak
terasa namun ada benjolan yang tidak hilang setelah beberapa bulan di payudara,
lama kelamaan membesar, kulit sekitar payudara bersisik, keluar cairan yang
bukan asi dari payudara dan biasanya
kondisi seperti itu sudah memasuki stadium
tinggi. Stadium ini sangat menentukan terapi yang akan dilakukan supaya stadium
semakin besar dan bisa cepat ditangani.
Berikut
adalah hal yang harus dilakukan untuk pencegahan dini kanker payudara
diantaranya:
- Periksa payudara ke dokter bagian onkolog di rumah sakit. Onkolog merupakan dokter yang mempelajari bidang onkologi. Onkologi adalah sub bidang medis yang mempelajari dan merawat kanker. Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan secara rutin dimulai saat usia 20-an dan 30-an. Jika ada tanda-tanda atau gejala yang dirasakan atau dilihat sekitar payudara harus segera dilaporkan setiap perubahannya kepada dokter jangan disembunyikan supaya dapat ditangani dengan cepat untuk menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan. Waktu pemeriksaan sebaiknya 1 minggu sebelum haid karena kalau setelah haid biasanya payudara terasa sakit. Jika divonis terkena kanker payudara sebaiknya melakukan second opinion dengan dokter lain untuk lebih memastikan keakuratan hasilnya.
- Lakukan Ultrasonografi (USG). Ada pertanyaan dari audience, jika saat USG terdeteksi ada kista payudara lalu sudah diobati apa yang harus dilakukan...? dr Doddy Permana menyarankan jika sebelumnya sudah terdeteksi ada kista sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara rutin, untuk menghindari kista tersebut tumbuh lagi.
- Biopsi cara pasti untuk menentukan kanker. Kanker jinak atau ganas, kanker jinak bisanya tidak terlalu keras, rasa nyeri tidak berpindah sedangkan kanker ganas berupa benjolan keras dan lama kelaman membesar. Biopsi jaringan adalah pengambilan potongan kecil jaringan tubuh untuk diperiksa dibawah mikroskop oleh dokter.
- Lakukan pemeriksaan mammography tahunan pada usia 40 atau lebih supaya terhindar dari resiko tinggi. Mammography adalah mengenal secara dini kegananasan kanker payudara dengan proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv).
- Sebaiknya memperbanyak serat, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan.
- Menjaga berat badan
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Perbanyak aktivitas dalam sehari minimal 45 menit
Hidup
sehat tidak menjamin akan terbebas dari kanker payudara oleh karena perlu
dilakukan pemeriksaan payudara untuk mendeteksi dini kanker payudara supaya
tahu cara pencegahannya. Seandainya terdiagnosa kanker sebaiknya tidak usah
malu dan menyembunyikan dari semua orang karena kanker bukanlah akhir dari segalanya.
Pada acara ini hadir Mba Henny Risakota dan Mba Shanty Persada, survivor breast cancer berbagi cerita
kanker payudara. Mba Henny seorang wanita karier saat periksa payudara ke
dokter divonis kanker payudara stadium 3.
Menurut
Mba Henny positif kanker payudara bukan sebuah akhir dari segalanya karena
masih banyak jalan menuju kesembuhan. Mba Shanti menuturkan wanita merupakan
pondasi bagi sebuah keluarga oleh karena itu harus bisa bertahan hidup demi anak
dan keluarga. Selain dengan melakukan pengobatan medis kanker payudara, beliau
juga melakukan terapi sendiri untuk dirinya sendiri seperti dengan selalu
berpikiran positif dan yakin bahwa penyakit kanker payudara merupakan sebuah
ujian dari Tuhan yang harus dilewati dan pasti akan sembuh. Asuransi kesehatan
sangat penting sebagai investasi kesehatan, seperti yang dialami oleh Mba Henny
Risakota beliau sangat terbantu pengobatan kanker payudara karena dicover oleh asuransi sedangkan Mba Shanti
biaya pengobatan kanker payudara tidak dicover oleh asuransi sehingga menelan
biaya fantastis harus habis 2 mobil. Kesadaran akan asuransi kesehatan kadang
terabaikan padahal asuransi kesehatan merupakan bentuk kepedulian kita dalam
menjaga kesehatan tubuh supaya mendapatkan pengobatan yang optimal jika sakit.
Kepedulian
Mba Shanty Persada kepada penderita kanker payudara diapresiasi dengan
mendirikan lovepink bersama
sahabatnya Mba Madelina. Lovepink ini
merupakan gerakan sosial untuk para perempuan penderita kanker payudara dalam
melewati masa tersulit seperti, masa pengobatan, perawatan dan penyembuhan. Lovepink
memiliki dengan tagline share, love,
care. Setiap tahun anggota lovepink bertambah
itu artinya setiap tahunnya penderita kanker payudara bertambah. Mulai sekarang
sebaiknya lebih memperhatikan kondisi kesehatan, tidak ada salahnya jika
sekarang melakukan pemeriksaan payudara, seperti kata pepatah lebih baik
mencegah daripada mengobati.
Mba Shanti (kiri), Mba Henny (tengah) dan dr. Doddy Permadi (kanan) |
Nice post.
BalasHapusmemang bulan ini banyak sekali yang memberitakan tentang tema ini.. semoga semakin banyak yang aware ya :)
Iyah mba. Mari kita jaga kesehatan dengan belajar untuk hidup sehat.
Hapusterimkasih banyak, pembahasan yang bermanfaat
BalasHapus