Kamis, 05 April 2012

Detik- Detik She's Last Day (Mimi)


Ya Tuhan…
Dua hari kemaren aku tidur dan berdiri seperti dibayang-bayangi oleh ketakutan mengenai ketidaksiapan aku sendiri. Aku tidur namun pikiran entah melayang dan hinggap jatuh dan kembali berdiri tegap pada tempat yang ada di ujung sana. Semakin jarum jam berputar semakin ketakutan itu terus-terusan membayangi aku sehingga aku berlari ke sini namun tetap saja bayang-bayang itu ada di hadapan aku. Kemaren aku masih bisa berdiri tegap didepannya, masih bisa tertawa menemani datangnya sore yang dikala aku berbeda jam kerja, aku harus bekerja bagian dinas sore sedangkan dirinya bagian dinas pagi. Namun perbedaan jam kerja tidak pernah menghalangi kebahagian kami, karena kami selalu dipersatukan saat datang sore yaitu saat harus melaksanakan solat ashar, pastinya kami melaksanakan secara bersama-sama.

Senyum yang aku torehkan diwaktu itu membawa ke dalam lamunan yang sunyi, yang terpecahkan oleh suara gemerincik air hujan. Lamunan itu membawa aku ke dalam bayang-bayang yang akan terjadi saat esok dan lusa, aku hanya sedikit berpikir mampukah aku berdiri tegap dan senyum seperti hari ini…???

Today
Aku bangun tidur jam 10.00 WIB, bisa dikatakan bangun siang karena semalam aku bisa tidur pukul 01.00, maklum habis dinas sore. Bangun tidur seperti langsung disamber petir, saat aku ingat dengan hari ini. Hari dan tanggal yang aku takutkan akhirnya datang juga. Waktu telah datang untuk menjemput Mimi dari tempat kerja yang sekarang untuk berhijrah ke tempat lain. Hari ini walaupun telah menorehkan sejarah untuk Mimi dan juga perpisahan tempat kerja, namun tidak boleh ada air mata yang mengalir. Pukul 14.30 aku tiba dikantor, kita berkumpul bersama-sama, makan-makan, ketawa-ketawa dan foto-foto hampir disetiap sudut Mimi ingin di foto, karena katanya “suasana seperti ini tidak akan dia temui lagi”. Pukul 17.00 WIB aku melaksanakan solat ashar  bersama Mimi aku masih bisa tertawa. Namun saat pukul 17.30 saat-saat detik perpisahan rasanya air mata yang aku tahan sejak kemaren sulit untuk aku tahan lagi.



Tuhan… Apakah aku cengeng…???
Tuhan… Aku tau teman itu banyak dan bukan Mimi saja. Namun perpisahan tempat kerja ini membuat aku sedih dan seperti tidak mampu untuk berdiri kembali. Orang mungkin saja banyak namun karakter Mimi yang tidak aku temui di orang lain. Camennya Mimi menyerupai dengan camennya aku, sehingga sekalinya diledekin tidak pernah marah. Begitupun manjanya Mimi membuat aku seperti kadang merasakan seorang Kakak, padahal Mimi lebih tua dari aku namun ada satu sisi aku seperti menjadi Kakak. Sebelumnya aku belum pernah merasakan hal seperti itu karena aku terlahir sebagai anak terakhir dan dimanapun aku berada aku masih saja sebagai anak bungsu.

Pukul 18.15 WIB aku mengantarkan Mimi keluar pintu gerbang kantor dan aku ikut menyebrang, menunggu Mimi sampai naik angkutan umum. Air mata sudah tidak bisa aku bendung lagi hingga akhirnya airmata keluar dan Mimi pun menyaksikannya. Aku mungkin saja terlihat cengeng depan Mimi namun apalah daya ini sudah tidak sanggup. Tidak banyak yang bisa aku katakan selain mengatakan “semoga Mimi baik-baik, di tanah suci dan aku menitipkan doa untuk dibacakan depan ka’bah.” Karena kata orang kalau kita berdoa depan ka’bah suka cepat dikabulkan amin… Hari ini Mimi resign dari tempat kerja besok paginya Mimi akan melaksanakan ibadah ke tanah suci selama kurang lebih 2 minggu dan sepulang dari tanah suci, Mimi baru masuk kantor di tempat baru. Subhanalloh, hati suci setelah ibadah dari tanah suci disambut dengan kantor baru, bos baru dan teman-teman kerja baru disana. Luar biasa Mimi ini….


Tuhan… Berikan aku kekuatan untuk melewati ini semua dengan ikhlas. Tuhan… tidak henti-hentinya aku berdoa semoga aku bisa mendapatkan tempat kerja yang sesuai dengan yang aku inginkan dan mendapat teman-teman yang baik seperti Mimi dan mamih jhony. Tuhan… jika hari ini aku mengangis maka hari esok semoga aku bisa untuk senyum kembali seperti saat berada satu kantor dengan Mimi.

2 komentar:

  1. terharu biru bacanya jeeeng....hiks....
    semoga skenario baru kita terkabulkan yah jeeng..
    *aduuhh...mascara gw luntur nih...:)*

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh, pemeran utamanya nonghol...
      hehee,

      Terima kasih mimi

      Hapus